Membangun Nilai, Kepuasan, dan
Loyalitas Pelanggan:
Satu-satunya
nilai yang dapat diciptakan perusahaan adalah nilai yang berasal dari
pelanggan, antara lain semua nilai yang anda miliki sekarang dan nilai yang
akan miliki di masa yang akan datang. Satu bisnis dikatakan sukses jika
berhasil mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan
merupakan satu-satunya alasan perusahaan membangun bisnisnya, mempekerjakan
orang/karyawan, mengatur berbagai kegiatan manajemen, melibatkan diri dalam
aktivitas bisnis apapun. Tanpa pelanggan tidak akan memiliki/mempunyai
bisnis.
Manajer
yang menyakini bahwa pelanggan adalah satu-satunya “pusat laba” sejati
perusahaan menganggap bahwa diagram organisasi tradisional yang tergambar
dalam sebuah pyramidal dengan Presiden di bagian paling atas, manajemen di tengah,
dan disusul dengan orang/karyawan paling depan, pelanggan berada paling bawah
adalah sudah ketinggalan zaman.
Perusahaan
pemasaran yang berhasil adalah membalik diagram tersebut menjadi
pyramidal terbalik, yaitu yang berada di puncak adalah pelanggan, uraian
berikutnya orang/karyawan paling depan yang memenuhi, melayani, dan memuaskan
pelanggan, di bawahnya manajer menengah yang tugasnya mendukung karyawan garis
depan sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan baik, dan pada dasar
pyramid terdapat manajemen puncak yang tugasnya mempekerjakan dan mendukung
manajer menengah yang baik. Di tambahkan pada sisi kanan kiri pyramidal
terbalik dikelilingi oleh pelanggan yang mengindikasikan bahwa manajer di semua
tingkat harus terlibat secara pribadi dalam mengetahui, memenuhi, dan melayani
pelanggan.
Menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan
pelanggan
Kunci
untuk membangun hubungan jangka panjang adalah menciptakan nilai dan kepuasan
pelanggan yang unggul. Pelanggan yang puas akan cenderung memberikan perusahaan
pangsa yang lebih besar.
Mempertahankan
konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan
satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hampir dalam semua situasi
bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan
yang sudah ada.
Pemasaran Relasional dengan Pelanggan
Supaya
berhasil dalam persaingan di pasar yg sangat sengit sekarang ini, perusahaan
harus bergerak dari filosofi produk dan penjualan (product and selling
philosophy) menuju filosofi pelanggan dan pemasaran (Customer and Marketing
Philosophi)
STRATEGI PENANTANG PASAR
Perusahaan
yang menempati urutan kedua dan seterusnya dapat disebut peringkat berikutnya
(runner up) atau pengikut. Beberapa, seperti Colgate, Ford, Mountgomery Ward,
Avis, Westinghouse dan Pepsi-Cola, cukup besar. Perusahaan peringkat berikutnya
ini dapat mengambil salah satu dari dua sikap. Mereka dapat menyerang pemimpin
secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar-market
follower).
Menentukan Sasaran dan Lawan
Strategis
Seorang
penantang pasar harus menentukan dulu sasaran strategisnya. Sebagian besar
sasaran strategis penantang pasar adalah meningkatkan pangsa pasarnya.
Keputusan untuk menyerang beriteraksi dengan keputusan siapa yang akan diserang
:
· Menyerang pemimpin pasar ; Ini merupakan strategi berisiko
tinggi namun berimbalan tinggi dan masuk akal bila si pemimpin adalah “pemimpin
palsu” yang tidak melayani pasar dengan baik. Daerah yang perlu diamati adalah
kebutuhan atau ketidakpuasan pelanggan
· Menyerang perusahaan seukuran yang tidak bekerja dengan baik
dan kekurangan uang : Penantang pasar dapat menyerang perusahaan yang memiliki
produk tua, yang mengenakan harga berlebihan, atau yang tidak memuaskan
pelanggan.
· Menyerang perusahaan kecil lokal dan regional yang tidak bekerja
dengan baik dan kekurangan uang : Beberapa perusahaan bir besar tumbuh mencapai
ukuran sekarang tidak dengan mencuri pelanggaan perusahaan lain tetapi dengan
memangsa perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
STRATEGI PENGIKAT PASAR
Pemalsu
(counterfeite) : Pemalsu menduplikatkan produk dan kemasan pemimpin dan
menjualnya di pasar gelap atau melalui penyalur yang buruk reputasinya.
Perusahaan seperti Apple Computer dan Rolex diganggu oleh masalah pemalsuan,
terutama di timur jauh, dan sedang mencari cara untuk mengalahkan
pemalsu-pemalsu tersebut.
Pengklon
(cloner) : Pengkloan mengikuti produk distribusi, iklan pemimpin, dan
sebagainya. Produk dan kemasan pengkloan mirip milik pemimpin, sementara merek
mungkin sedikit berbeda, seperti “Coka-cola” bukanya “Coca-cola”. Pengkloan
secara parasit hidup dari investasi pemimpin pasar. Misalnya, Ralcop Holding
Inc. menjual imitasi merek sereal dalam kemasan yang serupa. Tateeos, Fruite
Rings, dan Corn Flakes-nya dijual lebih murah $1 sekotak daripada merek pemimpin.
Dalam bisnis komputer, klon adalah kenyataan hidup. Sebagian besar pesaing IBM
di pasar PC mulai dengan mengkloan PC IBM.
Peniru
(imitator) : Peniru mencontek beberapa hal dari pemimpin, namun masih
mempertahankan diferensiasi dalam hal kemasan, iklan, harga dan lain-lain.
Pemimpin tidak peduli dengan peniru asal peniru tidak menyerang pemimpin secara
agresif. Peniru bahkan membantu pemimpin menghindari tuduhan monopoli.
Pengadaptasi
(adapter) : Pengadaptasi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasi atau
memperbaikinya. Pengadaptasi mungkin memilih untuk menjual pada pasar yang
berbeda untuk menghindari konfrontasi langsung dengan pemimpin. Namun sering
pengadaptasi menjadi penantang masa depan, seperti yang dilakukan banyak
perusahaan jepang setelah mengadaptasi dan memperbaiki produk yang dikembangkan
di tempat lain.
STRATEGI PERELUNG PASAR
Alternatif
dari menjadi pengikut di pasar besar adalah pemimpin di pasar kecil, atau
relung pasar (niche). perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan
perusahaan besar dengan mengincar pasar kecil yang tidak menarik perusahaan
besar.
STRATEGI PEMASARAN
BERSAING
Dewasa
ini, memahami pelanggan itu merupakan hal yang krusial, tetapi itu saja tidak
cukup. Dalam konsep pemasaran, perusahaan mendapat keunggulan bersaing dengan
memuaskan keinginan konsumen sasaran lebih baik daripada yang dilakukan
pesaing. Langkah pertama ialah analisis pesaing (competitor analysis), proses
identifikasi, penilaian, dan pemilihan pesaing utama. Langkah kedua ialah
mengembangkan strategi pemasaran bersaing (competitive marketing strategis)
yang secara kuat menempatkan perusahaan melawan pesaing dan memberi perusahaan
keunggulan bersaing setinggi mungkin.
Analisis Pesaing
Untuk
merencanakan strategi pemasaran bersaing, perusahaan perlu menemukan semua yang
berkenaan dengan pesaing. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan daerah
keunggulan dan kelemahan bersaing potensialnya. Analisis pertama-tama
melibatkan identifikasi dan penilaian pesaing, dan kemudian memilih pesaing
mana yang akan dikalahkan dan yang mana yang dihindari.
Mengidentifikasi Pesaing
Biasanya,
tampak akan merupakan tugas sederhana untuk suatu perusahaan mengidentifikasi
pesaingnya. Pada tingkatan paling sempit, satu perusahaan dapat
mengidentifikasikan pesaingnya sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk
atau jasa yang serupa kepada pelanggaan yang sama, pada harga yang serupa.
Tetapi perusahaan sebenarnya menghadapi pesaing yang jauh lebih beragam.
Perusahaan dapat mendefinisikan pesaingnya sebagai perusahaan yang membuat
produk atau kelas produk.
Perusahaan
harus menghindari “miopa pesaing”. Satu perusahaan akan lebih cenderung
“dikubur” oleh pesaing tersembunyi daripada pesaing yang baru muncul.
Menilai Pesaing
Setelah
mengidentifikasi pesaing utama, Setiap pesaing memiliki campuran maksud.
Perusahaan ingin mengetahui kepentingan relative yang ditempatkan oleh pesaing
pada profitabilitas, pertumbuhan pangsa pasar, arus kas, dan tujuan lainnya.
Mengetahui campuran maksud pesaing akan mengungkapkan apakah pesaing itu telah
puas dengan keadaan sekarang dan bagaimana pesaing itu bereaksi terhadap
tindakan bersaing yang berbeda. Perusahaan juga harus memantau tujuannya
pesaingnya dalam bebagai segmen. Semakin mirip strategi perusahaan dengan
perusahaan lainnya, semakin keras kedua perusahaan itu bersaing
Strategi Pemuas Kebutuhan Konsumen
· Perusahaan harus mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar
sasarannya tersebut, misalnya motif konsumen dalam membeli produk dan manfaat
(inti ataukah tambahan) produk yang dibelinya tersebut.
· Mencari tahu bagaimana proses pengambilan keputusan dalam
membeli suatu produk. Proses ini biasanya didahului oleh munculnya kebutuhan
yang dirasakan konsumen, kemudian konsumen akan mencari informasi yang nantinya
akan muncul kriteria evaluasi yang dapat digunakan untuk mengavaluasi produk
alternatif produk.
· Konsumen akan melakukan evaluasi terhadap masing-masing
alternatif produk dan memilih salah satu produk yang dianggap paling baik.
· Konsumen akan melakukan pemilihan toko dan melakukan
pembelian. Namun demikian, tidak semua pembelian melalui tahap keputusan
diatas. Dalam memprediksi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memputuskan
pembelian, memilih cara pelayanan penjualan yang tepat dan menentukan saluran
distribusi yang akan dipergunakan ;
· Membangun citra yang baik dalam benak konsumen, baik citra
merek maupun citra perusahaan. Untuk membengun citra merek atau perusahaan yang
baik, perlu memperhatikan proses informasi yang membentuk persepsi konsumen
tentang produk perusahaan. Terbentuknya persepsi tersebut dimulai oleh
perusahaan, baik berupa iklan, penampilan produk ataupun pengemasan (packing).
Jika rangsangan tersebut dapat menarik perhatian konsumen, mereka akan
memproses interpensi atau rangsangan yang diterima. Persepsi akan baik atau positif,
jika rangsangan tersebut mempunyai arti baik. Demikian pula sebaliknya
· Dan langkah yang terakhir untuk dapat memuaskan konsumen
adalah menimbulkan kesadaran diantara semua bagian (unit) yang ada dalam
perusahaan akan pentingnya kepuasan konsumen, bagi kelangsungan hidup
perusahaan
Terdapat Tiga tahap dalam
pembentukan persepsi customer, yaitu :
Tahap 1 : Sensasi
Sensasi
adalah suatu proses penyerapan informasi mengenai suatu produk yang melibatkan
panca indra customer (pendengaran, penglihatan, penciuman dan
peraba).
Tahap 2 : Organisasi
Organisasi
adalah tahap dimana customer mengolah informasi yang telah ia dapatkan pada
tahap sensasi.
Tahap 3 : Interpretasi
Interpretasi
adalah pengambilan citra atau pemberian makna oleh customer terhadap suatu
produk.
keuntungan yang meningkat yang
terikat dengan upaya untuk mempertahankan pelanggan terjadi karena:
·
Biaya akuisisi terjadi hanya pada
permulaan hubungan: semakin lama hubungan berlangsung, semakin rendah biaya
pembayaran kembali.
·
Biaya memelihara rekening menurun
sementara sebagai persentase dari keseluruhan biaya (atau sebagai persentase
dari pendapatan).
·
Pelanggan lama cenderung untuk tidak
berpindah dan juga cenderung untuk tidak begitu sensitif terhadap harga. Ini
dapat menghasilkan volume penjualan satuan yang stabil dan peningkatan dalam
hasil penjualan.
·
Pelanggan lama dapat memulai promosi
secara gratis dari mulut ke mulut dan merujuk orang lain kepada
bisnis ini.
·
Pelanggan lama lebih besar
kemungkinannya untuk membeli produk-produk ancillary dan
produk-produk tambahan denganmarjin keuntungan yang tinggi.
·
Pelanggan lama cenderung merasa puas
dalam hubungan mereka dengan perusahaan dan lebih sedikit kemungkinannya untuk
beralih kepada para pesaing, sehingga mempersulit perusahaan lain untuk masuk
ke pasar atau memperoleh keuntungan dalam pangsa pasar.
·
Pelanggan biasa cenderung lebih
murah untuk dilayani karena mereka sudah mengenal baik prosesnya, membutuhkan
lebih sedikit "pendidikan", dan konsisten dalam pesanannya.
·
Upaya mempertahankan pelanggan dan
kesetiaan yang meningkat membuat pekerjaan pegawai lebih mudah dan lebih
memuaskan. Pada gilirannya, pegawai yang bahagia memberikan umpan balik kepada
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dalam sebuah lingkaran keberuntungan.
Thank you for any other informative web site. The place
BalasHapuselse could I get that kind of information written in such an ideal means?
I've a mission that I am just now operating on, and I've been on the glance out for such
information.
Thank you
BalasHapus